
Museum Buwono Keling terletak di Dusun
Krajan Kulon, Desa Mantren, Kecamatan
Punung, Pacitan. Museum ini merupakan
museum Arkeologi. Dibangun pada tahun
1996 dan difungsikan pada tahun yang
sama. Bangunan ini dibuat satu lantai
dengan luas bangunan 20 m x 50 m. Status
kepemilikan tanah adalah hak milik negara.
Sedangkan koleksi sendiri cukup banyak
yaitu sekitar 3.896 koleksi. Museum ini
menyelenggarakan pameran khusus satu
kali dalam setahun, museum keliling tiga
kali setahun dan workshop dua kali dalam
setahun.

Beberapa Koleksi :
Arkeologi, Geologi, Keramitologi, Numismatika, Etnografi, Biologika, Teknologika, Kapak Primitif.
Fasilitas Publik :
Toilet, Penunjuk arah ( Sinage ), Parkir, Sarana Ibadah, Ruang Pameran Temporer

Namun pada tahun 2013 museum ini
mengalami kerusakan parah sehingga
terpaksa pemerintah daerah menutupnya.
Hal ini sangat disayangkan karena sebagai
kota yang mendapat julukan “Ibu Kota
Prasejarah” malah tidak memiliki museum
arkeologi lagi.

Keadaan
musem Buwono Keling yang terletak di
pinggir jalan utama Pacitan-Solo semakin
memprihatinkan. Kini museum yang
dibangun pada 1996 itu berada dalam
kondisi yang merana. Di beberapa bagian
museum yang dibangun Pemprov Jatim itu,
banyak yang rusak.
Diketahui, sejumlah kayu di bagian atapnya
keropos, bahkan mulai terlepas. Kerusakan
itu berimbas pada bagian dalam gedung,
tepat di bawah titik kerusakan. Bekas-
bekas rembesan air terlihat di dinding.
Begitu pula, bagian plafon rusak dan nyaris
ambrol karena sering terkena air.
Disbudparpora Pacitan pun terpaksa
memindahkan puluhan benda prasejarah
koleksi museum ke rumah pribadi Slamet. Misalnya, kapak genggam, kapak perimbas,
dan mata panah. ’’Semua benda koleksi
tersebut berasal dari situs-situs di sekitar
museum. Koleksi itu merupakan
peninggalan zaman paleolitikum,
mesolitikum, dan neolitikum,’’ terang Kabid
Kebudayaan Disbudparpora Pacitan
Tamami, dilansir dari Jawapos, Ahad
(28/9/2014).

Dia menyatakan, karena kondisinya seperti
itu, museum tersebut terpaksa ditutup
untuk sementara waktu sampai ada tindak
lanjut dari Pemkab Pacitan maupun BPCB
Trowulan. ’’Dulu dijanjikan inventarisasi,
tapi urung dilaksanakan karena
terbatasnya anggaran. Akhirnya, terpaksa
saya tutup untuk sementara waktu,’’
ungkapnya.
Hal itu pula yang mmebuat DPRD ragu
terhadap rencana Kementerian Pekerjaan
Umum (PU) untuk membangun Museum
Pacitan beralasan. Sekretaris Fraksi Partai
Golkar Tejo Kusmoro mengkhawatirkan
pembangunan Museum Pacitan yang bakal
bernasib sama dengan Museum
Buwonokeling.
’’Harus dipikirkan dengan matang.
Sebenarnya, perlu atau tidak pembangunan
(Museum Pacitan) itu. Biar nanti nasibnya
tidak seperti Museum Buwonokeling,’’
katanya.
[Pacitanku.com]